boraks atau bleng merupakan zat kimia yang dicampur untuk proses pengawatan makanan agar lebih tahan lama, sementara nikotin merupakan zat berbahaya yang tidak asing lagi, terutama dapat kita temukan di rokok..
berikut daftar toksistas kedua zat kimia tersebut...
NO
|
Nama Zat
|
Keberadaan
|
Efek Toksisitas
|
Mekanisme Toksisitas
|
1.
|
Boraks (NaB4O7 10H2O)
|
Boraks adalah
campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan
beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium
tetraborat. Boraks merupakan senyawa kimia yang mempunyai sifat dapat mengembangkan,
memberi efek kenyal, serta membunuh mikroba. Boraks sering digunakan oleh
produsen untuk dijadikan zat tambahan makanan (ZTM) pada bakso, tahu, mie,
bihun, kerupuk, maupun lontong.
|
Mengkonsumsi makanan
berboraks dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf
pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan
ginjal, pingsan, hingga kematian.
^
Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru. ^ Jika terkena kulit Kemerahan, gatal, kulit terbakar. ^ Jika terkena mata Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan. ^ Jika tertelan Mual, muntah, perut perih, dalam jumlah banyak menyebabkan kurang darah, muntah darah, mati. |
Keberadaan boraks
pada makanan tidak
ditoleransi (tidak boleh
ada dalam kadar berapapun, red.) karena sangat berbahaya bagi kesehatan, oleh
sebab itu penggunaan boraks dilarang (tidak ada standar kadar boraks dalam
makanan) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Batas aman/legal
penggunaan boraks dalam makanan adalah 1 gram / 1 kg pangan.
Boraks dikonsumi
manusia, kemudian substansinya diserap oleh usus, untuk lebih lanjut disimpan
terus menerus secara kumulatif dalam hati, otak, ginjal, atau bahkan testis,
hingga akhirnya dosis toksin dari boraks semakin tinggi dalam tubuh.
|
2
|
Nikotin
|
Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dantomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering
tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun
|
Nikotin akan
menyebabkan ketergantungan yang mirip dengan ketergantungan akan obat obatan
narkotika karena nikotin mampu merubah beberapa fungsi otak
Zat racun ini mampu
membuat pembuluh arteri mengeras, serta menimbulkan penumpukan lemak di saluran
arteri pada jantung
Sementara pada
paru-paru, nikotin berpotensi besar menimbulkan gangguan bahkan kerusakan sel
yang memicu terjadinya kanker paru. Selain itu zat
dalam rokok ini juga beresiko terhadap gangguan fungsi paru yang memicu
munculnya penyakit emfisema, bronkitis, tuberkolosis, dan infeksi paru
|
setiap menghisap rokok, nikotin akan
masuk ke dalam paru paru dan selanjutnya diserap ke dalam aliran darah. Hanya
dalam waktu 8 detik, nikotin ini akan sampai ke otak dan merubah kerja otak.
Proses ini berlangsung cepat karena nikotin bentuknya mirip dengan acetylcholine
yang normal terdapat di dalam otak.
Nikotin selanjutnya
akan meningkatkan denyut jantung dan frekuensi pernafasan. Nikotin juga akan
meningkatkan kadar gula darah. Hal ini menyebabkan seorang perokok akan
merasa lebih segar setelah merokok.
Nikotin yang
terdapat di dalam sel saraf otak juga akan merangsang pengeluaran dopamin.
Zat ini merupakan zat yang dapat meningkatkan rasa puas, nyaman dan
kesenangan. Pada orang normal, efek dopamin biasanya dicetuskan oleh makanan,
rasa nyaman dan kasih sayang dengan orang yang dicintai. Itulah sebabnya
mengapa perokok merasakan kenikmatan pada saat menghisap rokok.
Dalam 40 menit,
setengah dari efek dopamin akan menghilang. Dan menyebabkan orang ingin kembali menghisap rokok.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar