Identitasku adalah KTP Indonesia
KTP menjadi hal yang penting buat kalian-kalian semua yang sudah berusia 17 tahun. Sebagai kartu yang perlu kalian miliki agar di ketahui apa dan bagaimana identitas kalian sebenarnya. Nama, Tempat tanggal lahir, Jenis Kelamin, Alamat bahkan Golongan darah tergambar jelas dalam Lembaran takdir hidup KTP.
Itulah fungsinya kartu identitas, begitu juga dengan kalian yang memiliki juga memiliki identitas kebangsaan. Apa itu identitas kebangsaan juga identitas nasional dan seperti apa implementasinya??
Identitas Nasional, merupakan identitas yang harus dimiliki setiap bangsa atas nama negara. Identitas ini yang di tunjukan sebagai pembeda suatu bangsa terhadap bangsa lain. Keunikan suattu bangsa ditonjolkan sebagai ikon negara tersebut. Banyak negara-negara di dunia yang berstatus serumpun atas dasar sejarah dan letak geografis. namun tidak akan ada bangsa yang memiliki identitas yang sama, karena setiap negara berusaha tampil beda dalam ruang lingkup global. Sebut saja Malaysia,Indonesia,Singapura dan Brunei Darusalam merupakan empat negara yang lahir dari budaya melayu, satu regional ASEAN dan mempunyai history sejarah yang sama-sama mengalami penjajahan dari Inggris. Namun Identitas Nasional yang membedakannya Indonesia berkembang dengan kehidupan berlandaskan pancasila, Singapura berasaskan Sosialis Komunis sementara Malaysia Berikrar sebagai negara Kerajaan Islam dan Brunei Darusalam menjadi negara Otoritas Islam. Itulah yang menjadikan keempat negara berbeda di tengah kesamaan RAS dan dasar budaya melayu.
Selain Landasan negara yang menjadi identitas nasional suatu negara. Identitas lain Bangsa Indonesia juga dapat di lihat dari ciri-ciri lain seperti:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika
5. Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
6. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD 1945
7. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
8. Konsepsi Wawasan Nusantara
9. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional
Dapat dikatakan bahwa hakikat identitas Nasional kita sebagai bangsa di
dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang
aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita dalam arti
luas, misalnya dalam Pembukaan beserta UUD kita, sistem pemerintahan yang
diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain
sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam
tataran nasional maupun internasional. Perlu dikemukakan bahwa nilai-nilai
budaya yang tercermin sebagai Identitas Nasional tadi bukanlah barang jadi yang
sudah selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang
terbuka-cenderung terus menerus bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan
yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya. Konsekuensi dan nasional juga sesuatu yang terbuka, dinamis, dan
dialektis untuk di tafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan
fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat. Krisis
multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat kita menyadarkan bahwa
pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan Identitas Nasional kita
telah ditegaskan sebagai komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh
para pendiri negara kita dalam Pembukaan, khususnya dalam Pasal 32 UUD 1945
beserta penjelasannya, yaitu : Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul
sebagai buah usaha budaya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli
terdapat bagi puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia,
terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah
kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari
kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa
sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia “. Kemudian
dalam UUD 1945 yang diamandemen dalam satu naskah disebutkan dalam Pasal 32:
1. Negara memajukan kebudayan Nasional Indonesia
di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memeliharra dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
2. Negara menghormatio dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
Dengan demikian secara konstitusional,
pengembangan kebudayan untuk membina dan mengembangkan identitas nasional kita
telah diberi dasar dan arahnya.
Unsur-Unsur Identitas Nasional
Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu:
1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada
sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di
Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak
kurang 300 dialeg bangsa.
2. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang
agamis. Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde
baru tidak diakui sebagai agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden
Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan.
3. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang
secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan
memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman
untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai
dengan lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa: merupakan unsur pendukung Identitas Nasional
yang lain. Bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk
atas unsur-unsur ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi
antar manusia.
Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
1.
Faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia
meliputi:
• Faktor Objektif, yang meliputi faktor
geografis-ekologis dan demografis
• Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, social, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia
2.” munculnya identitas nasional suatu bangsa
sebagai hasil interaksi historis ada 4 faktor penting, yaitu:
• Faktor primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan yang
sejenisnya.
• Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya
angkatan bersenjata modern dan pembanguanan lainnya dalam kehidupan bernegara.
• Faktor penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,
tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional
• Faktor reaktif, pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas
nasional bangsa Indonesia yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa
Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain
Faktor pembentukan Identitas Bersama. Proses pembentukan
bangsa- negara membutuhkan identitas-identitas untuk menyataukan masyarakat
bangsa yang bersangkutan. Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas
bersama suatu bangsa, yaitu :
•
Primordial
• Sakral
• Tokoh
• Bhinneka Tunggal Ika
• Sejarah
• Perkembangan Ekonomi
• Kelembagaan
Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa
Indonesia sebagai berikut
1. Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan
bersama dibawah penjajahan bangsa asing lebih kurang selama 350 tahun
2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka ,
melepaskan diri dari belenggu penjajahan
3. Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah
nusantara yang membentang dari Sabang sampai Merauke
4.
Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
bangsa
Cita- Cita, Tujuan dan Visi Negara Indonesia.
Bangsa Indonesia bercita-cita mewujudkan negara
yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan rumusan singkat, negara
Indonesia bercita-cita mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sesuai dengan amanat dalam Alenia
II Pembukaan UUD 1945 yaitu negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat
adil dan makmur.
Tujuan Negara Indonesia selanjutnya terjabar
dalam alenia IV Pembukaan UUD 1945. Secara rinci sbagai berikut :
1.
Melindungi seganap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan Kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan , perdamaian
abadi, dan keadilan sosial
Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya
masyarakat Indonesia yang damai , demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju
dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung
oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa dan berahklak
mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, mengausai ilmu
pengetahuandan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi serta
berdisiplin. Setelah tidak adanya GBHN makan berdasarkan Rencana Pembangunan
Jangka mengenah (RPJM) Nasional 2004-2009, disebutkan bahwa Visi pembangunan
nasional adalah :
1.
Terwujudnya kehidupan masyarakat , bangsa dan negara yang aman, bersatu, rukun
dan damai.
2. Terwujudnya masyarakat , bangsa dan negara yang menjujung tinggi hukum,
kesetaraan, dan hak asasi manusia.
3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan
penghidupan yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi pembangunan
yang berkelanjutan.
Pancasila
sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional,
memilki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain
di dunia. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menujufase nasionalisme modern,
diletakanlan prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat
hidup berbangsa dan bernagara. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para
pendiri bangsa yang diangkat dari filsafat hidup bangsa Indonesia, yang
kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu
Pancasila. Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup
yang bersumber pada kepribadiannya sendiri. Dapat pula dikatakan pula bahwa
pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya
bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi, filsafat pancasila itu bukan muncul
secara tiba-tiba dan dipaksakan suatu rezim atau penguasa melainkan melalui
suatu historis yang cukup panjang. Sejarah budaya bangsa sebagai akar Identitas
Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar